Ini Saferman loh!!!

Ini lah Saferman, yuk mari diliat. Masih jomblo wkwkwk

Ayo liat sejarahnya maestro pencipta lagu klasik

Ayo dong diliat yaak mbloo!!!

Anda suka piano, ayo click ini

Piano adalah selera musikku, seleramu?

Naruto aja belajar silat, masa ente enggak

YOSH, liat betapa kerennya seni bela diri kita

Teknik Dasar Bulutangkis







Assalamualaikum! teman teman semua.

Oke kali ini  saya akan bercerita tentang salah satu hobi saya, yaitu bulutangkis. Bulutangkis adalah sebuah olahraga yang mendunia yang mempunyai dasar power, speed, accuration, dan kecerdasan dalam bermain. Sama halnya seperti musik, olahraga ini membutuhkan seni bermain di dalamnya. Ini adalah gambar lapangannya.


 Ya sudah dilihat badminton lovers? hehehe, sudah disesuaikan ukurannya. Permainan ini  tidak dikejar oleh waktu melainkan mencapai poin yang sudah ditetapkan hingga 21. Di bulutangkis ini selisih maksimal kemenangan adalah 2 poin jika sudah menempati angka 21-21 maka ada namanya pertambahan angka hingga selisih dua yang dinamakan "deuce". Ngomong-ngomong bulutangkis nih saya juga punya tokoh yang sangat digemari ketika saya pertama kali memegang raket saat sd dahulu. yaituuuu jeng jeng.... ini diaaaaa 

Teman teman semua pasti udah kenal siapa dia kan......(?) terlalu kalo tidak kenal. Okelah yang belum dia adalah Taufik Hidayat, atleat Bulutangkis Indonesia kelahiran Bandung ini memang sudah pensiun saat pertandingan terakhirnya di Indonesia Open 2013 lalu, yaa walaupun tidak bahagia di akhir karirnya sebagai pebulutangkis tetapi dia sudah melalang buana ke penjuru dunia. Walaupun dia sudah pensiun tetap saja rasa kagum saya tidak pensiun teman..... Selanjutnya di bulutangkis bermain 2 game yang setiap gamenya tadi sudah saya katakan mencapai poin 21. Jika 2 game tersebut berhasil dimenangkan masing-masing anda dan lawannya maka ada pertambahan 1 game lagi sebagai penentuan yang dinamakan "rubber game". Poinnya tetap sama mencapai 21 aja yaaa jangan ditambah. Oke teknik teknik pelatihan dasarnya adalah cara memegang raket dengan benarr, daripada bingung bingung mendingan tengok nih fotonyaa yaaa
Cara memegangnya seperti ya kita salaman tapi di setiap pukulan tangan harus secara otomatis berubah untuk lebih mempermudah mengambil bola secara sempurna. Kalo itu ya mendingan ikut saya latihan yuk hehehe. Saya hampir lupa memberi tahu bahwa club tempat dimana saya latihan bulutangkis adalah PB Harapan Jaya, tempat yang berkapasitas 0 pengunjung hehehe ya enggak lah. Pokoknya seadanya lah, jika tertarik monggo visit tempat ini bagus loh dan enaknya lumrah maksudnya murah. Kalo ingin tahu monggo follow twitter fans base Harapan Jaya @PB_HarapanJaya.

PERATURAN PERMAINAN BULU TANGKIS

Peraturan permainan bulutangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton Federation). Beberapa peraturan tersebut adalah :
1. Ukuran Lapangan

a. Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna lainnya yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai lapangan, lebar dari garis tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang servis kanan dan kiri. Ketebalan garis servis pendek dan garis servis panajng (masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di dalam ukuran 13” (= 3,96 m) yang dicantumkan sebagai panjang lapangan servis, dan ketebalan dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½ inci) harus berada dalam batas ukuran yang telah ditentukan.

b. Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan untuk permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal seperti tampak pada gambar di halaman 14. Garis batas belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis batas pada jaring akan ditempatkan pada garis samping lapangan.

2. Tiang
 

Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus kuat, agar jaring tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis batas samping lapangan.

3. Jaring
 

Jaring harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan jaring 1,6 cm sampai dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring harus berada 152 cm (5 kaki) dari lantai pada pertengahan lapangan dan 155 cm dari lantai pada tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih selebar 3,8 cm, serta bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang ditarik dan ditegangkan dari ujung-ujung tiang.

4. Kok atau Shuttlecock


Sebuah shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16 helai bulu yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm. Panjang bulu dari ujung bawah sampai ujung yang menempel pada dasar gabus kepalanya adalah 6,2 – 6,9 cm. Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan berdiameter 5,5-6,3 cm pada ujung bawahnya, serta diikat dengan benang atau bahan lain cocok sehingga kuat.

5. Pemain


Permainan harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di satu sisi lapangan (pada permainan tunggal) atau masing-masing dua pemain di satu sisi (pada permainan ganda). Sisi lapangan tempat tim yang mendapat giliran melakukan servis dinamakan sisi dalam (inside), sedangkan sisi yang timnya menerima servis dinamakan sisi luar (outside).

6. Pengundian

Sebelum pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua tim/pemain yang berlawanan untuk mengundi pihak yang berhak melakukan servis pertama dan memilih sisi lapangan bagi timnya untuk memulai permainan.

7. Penilaian

Ada beberapa macam penilaian :

a. Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15 angka, seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan dengan nilai 15, bila kedua belah pihak telah mencapai angka 14 sama. Pihak yang pertama kali memperoleh angka 14 dapat menambahkan nilai akhir dengan 3 angka (dikenal dengan sebutan setting game). Jika pertandingan telah ditetapkan (diset), maka nilai awal yang ditentukan dinamakan “love-all”. Pihak pertama yang mencapai angka 3 dinyatakan sebagai pemenang.

b. Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah dicapai angka 10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak menambah nilai tambahan akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3 angka dinyatakan sebagai pemenang.

c. Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga sel pertandingan untuk menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih dahulu 2 sel pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai pemenang. Pemain akan bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu game. Pada game ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir mencapai :

1) Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka
2) Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
3) Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka

Keterangan : Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua pemain mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat ditentukan jika telah muncul selisih 2 poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin (21-20), pemenang belum dapat ditentukan. Angka maksimal tiap game adalah 30. Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.

8. Pertandingan Ganda


Beberapa peraturan dalam pertandingan ganda adalah sebagai berikut :
a. Telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama pemain di bidang servis kanan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara diagonal dihadapannya.

b. Pukulan servis pertama yang dilakukan pihak berada di sisi dalam lapangan selalu dilakukan
dari bidang servis kanan.

c. Hanya pemain yang menjadi “sasaran” servis saja yang boleh menerima servis. Jika shuttlecock tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya, pihak yang berada disisi dalam mendapat angka.

d. Hanya satu pemain pada pihak yang melakukan servis permulaan atau pertama dari suatu pertandingan yang dapat melakukan pukulan servis tersebut.

e. Jika seorang pemain melakukan servis yang tidak pada gilirannya atau dari sisi lapangan yang salah, dan pihak yang melakukan servis yang memenangkan reli tersebut, maka akan terjadi let kembali yang harus diajukan sebelum pukulan servis berikut dilakukan.

9. Pertandingan Tunggal

Dalam pertandingan tunggal, peraturan 8a dan 8e berlaku pada pertandingan tunggal. Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal adalah sebagai berikut:

a. Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap pertandingan. Servis dilakukan dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai pelaku servis merupakan angka ganjil

b. Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing-masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka dibuat.

10. Kesalahan
Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan akan menggagalkan servis yang dilakukannya. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain yang berada di sisi luar (sisi lapangan yang menerima servis), maka satu angka diperoleh pihak yang berada di sisi dalam (sisi lapangan yang melakukan servis).

11. Kesalahan terjadi jika

a. Saat melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket berada di atas ketinggian pinggang pemain; atau salah satu bagian dari kepala raket berada pada posisi lebih tinggi dari salah satu bagian tangan pelaku servis yang memegang raket ketika shuttlecock disentuh raket.

b. Saat melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah yakni ke sisi yang tidak berhadapan diagonal dengan pelaku servis; atau jatuh di muka garis servis pendek; atau jatuh dibelakang garis servis panjang; atau jatuh di luar garis batas samping lapangan.

c. Kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang servisnya, atau kaki penerima servis tidak berada dalam bidang servisnya yang terletak bersebarangan diagonal dan bidang servis pelaku servis, sampai pukulan servis selesai dilakukan.

d. Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan gerak tipu atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya.

e. Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock jatuh di luar garis batas lapangan, melayang menembus atau di bawah jaring, menyentuh langit-langit, menyentuh dinding samping, atau menyentuh tubuh atau pakaian pemain.

f. Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi lapangan pihak yang melakukan pukulan.

g. Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang peyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya.

h. Shuttlecock menempel pada raket saat pukulan dilakukan atau shuttlecock dipukul dua kali berurutan.

i. Saat dalam permainan, seorang pemain tersentuh shuttlecock ketika ia berada di dalam atau di luar batas lapangan.

j. Pemain menghalang-halangi lawan.

12. Umum

a. Pelaku servis tidak boleh melakukan servis hingga penerima servis dalam keadaan siap. Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan gerakan untuk menerima servis yang telah dibayangkan.

b. Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servisnya masing-masing dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan dengan lantai, dalam posisi diam, hingga shuttlecock disentuh raket.

c. 1) jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui jaring,
maka hal itu dianggap tidak sah.

2) jika saat servis dan reli, shuttlecock tersangkut pada net, maka diajukan let.

3) jika penerima servis dinyatakan salah karena bergerak pada saat servis sedang dilakukan, atau karena tidak berada dalam batas bidang servis yang seharusnya, sementara pada saat yang sama pelaku servis juga dinyatakan melakukan kesalahan, maka diajukan let.

4) Jika diajukan let, permainan yang terjadi servis sejak servis terakhir yang benar, tidak dihitung. Pemain yang baru saja melakukan servis akan melakukan servis ulang, kecuali jika peraturan lain telah ditetapkan.

d. Jika pelaku servis pada saat melakukan servis tidak mengenai shuttlecock, maka ia dianggap melakukan kesalahan (fault); tetapi jika shuttlecock tersentuh raket, servis telah dianggap telah dilakukan.

e. Jika dalam permainan shuttlecock menyentuh jaring dan tetap tersangkut disana, atau menyentuh jaring dan jatuh di posisi pemukulnya, atau menyentuh lantai diluar lapangan; dan pemain lawan menyentuh jaring atau shuttlecock dengan raket dan tubuhnya, maka tidak ada pinalti, sebab shuttlecock dianggap dalam permainan.

f. Jika pemain memukul shuttlecock dengan arah ke bawah , ketika berada dekat jaring dengan harapan bahwa shuttlecock akan terpukul kembali olehnya, hal ini dianggap menghalangi lawan. Maka wasit wajib menyatakan kesalahan (fault) atau let, jika hal tersebut terjadi tanpa pemain mengajukannya. Jika pemain mengajukan hal tersebut, maka wasit harus memberikan keputusan.

13. Kontinuitas Permainan
Permainan harus berkelanjutan dari servis yang pertama hingga akhir pertandingan, ketika tim menang diputuskan, kecuali:

a. Pada internasional Badminton Championship dan Ladies Internasional Badminton Championship harus diizinkan suatu waktu istirahat (tidak lebih dari 5 menit) yakni antara pertandingan kedua dan ketiga.

b. Di daerah yang kondisi cuacanya menyebabkan waktu istirahat dibutuhkan (maksimal 5 menit), yakni antara pertandingan kedua dan ketiga, baik untuk tunggal, ganda atau keduanya.

c. Karena keadaan yang tak terhindarkan oleh pemain, wasit dapat menunda permainan hingga waktu yang menurut pertimbangannya dibutuhkan.


Gimana gan, udah bisa main bulutngkisnya? hehe, belajarlah lah ya. Saya akhiri dengan  wasalamualaikum




 













Perkenalan Tentang Si Penulis

Assalamualaikumwarahmatulahiwabrakatuu....
Horass teman-teman semua!


Hmmm, oke. Postingan pertama ini khusus untuk perkenalan, siapa saya? (padahal bukan siapa-siapa). Oke langsung aja nama saya Arief (bacanya arif) entah kenapa harus ada huruf e nya. Nama lengkap saya Arief Saferman. Biasa dipanggil homo saferman (bukan maksudnya suka sama cowok tapi dikaitkan dengan manusia purba), Superman (mungkin saya orangnya suka menolong), arip.Saya lahir asli di Jakarta, 14 Juli 2000, ibu saya keturunan China (bukan asli tapi punya keturunan), walaupun saya ada keturunan China tetep aja gen ayah lebih kuat sehingga lebih keliatan betawinya.jeng-jeng ini dia fotonya, bisa diliat ada keturunan China atau gak. Wkwkw :v.
 


Awal masuk 179, di kelas 74 kelas yang katanya unggulan dan penuh kenangan yg sedih maupun duka. Setelahnya masuk ke kelas 84 kelas unggulan kembali, entah dari kelas 7 saya memulai pertualangan saya di kelas unggulan dan menjadi ketua kelas di setiap kelas tersebut, entah kelas 9 bisa masuk kekelas unggulan lagi dan bisa jadi ketua kelas lagi, kalo itu terwujud itu bakalan jadi hatrick terhebat dalam diri Arief Saferman. Ikut Rohis dan Voli. Saya dibilang anaknya palingggg.....(?) paling apa ya? kayaknya gak sampe paling deh mendekati yo wkkwk,. Hobi main piano dan bulutangkis. Les di pallete tadinya di Purwacaraka. Dalam hal mengaji saya privat, kenapa privat karena saya suka bermasalah dengan teman saya di tempat pengajian luar. Cita-cita Musisi dan insyah allah berusaha untuk hafal qur'an. Di sekolah saya punya 2 teman terakrab dan lumayan gokil juga hehe. Ya karena takdir mempertemukan kita selama 3 tahun sekelas terus hehe. Mereka adalah Rafi (Si Jantan Suara Perempuan) dan Komang (Pelawak) eh? komeng itu yak, gak papa sifat mereka mirip kok dan kami bertiga adalah ********


                                                                        
  Tri Coker !!!
BAB DUM TSS, apa itu coker? kalo kita pribadi kita menganggap kita adalah cowok keren tapi entah seiring waktu nama itu mulai diubah oleh haters haters (?) entah cowo kere lah, cowo kera lah, dll. Tapi biarlah, mereka belum melihat kami kalo beraksi wahahaha.

Saya rasa cukup untuk perkenalannya, kalau ingin cari tahu lagi cari aja orangnya...wkwkwk!


Terima Kasih! Sekian Perkenalannya.





Cari yang mana Arief Saferman! tell jika udah ketemu.